Upah Bekerja di Taiwan

Sebagaimana telah di sebutkan pada tulisan sebelumnya, faktor yang  melatarbelakangi  migrasi  orang  Indonesia  ke  Taiwan  adalah  kemakmuran  Taiwan dimana tingkat  perekonomian masyarakatnya cukup tinggi dan industri tekonologinya juga sangat berkembang. Hal  ini  mendorong buruh migran Indonesia untuk pergi ke Taiwan karena  di  sana  ditawarkan  berbagai  variasi  pekerjaan  yang berbeda-beda  (buruh  pabrik, pembantu atau perawat).

Faktor pendorong migrasi pekerja Indonesia ke Taiwan diantaranya   kesulitan ekonomi, sempitnya lapangan pekerjaan dan upah rendah di Indonesia menjadi hal yang mendorong para tenaga kerja untuk mengadu nasib ke Taiwan meskipun terkadang tanpa bekal (keahlian, persiapan, dokumen)  yang memadai.  Sebagian besar pekerja migran dari Indonesia ini umumnya terdorong oleh upah yang relatif  lebih tinggi dibanding upah yang diterima di Indonesia. Kedua, faktor sosial politik di Indonesia juga  turut menjadi pemicu  migrasi  ke  Taiwan. 

Di Taiwan saat ini masih membutuhkan tenaga kerja asing bagi kebutuhan industri maupun sektor lainnya seperti rumah tangga atau rumah sakit. Itulah sebabnya selain mendorong investasi ke negeri-negeri lain termasuk Indonesia, pemerintah Taiwan juga terbuka menerima kedatangan para pekerja terampil asal Indonesia. Berdasarkan data bulan Maret tahun 2007 jumlah pekerja migran asal Indonesia di Taiwan telah mencapai angka 120.000 orang. Ini membuat pekerja asal Indonesia menempati peringkat teratas dalam daftar pekerja asing terbesar di Taiwan pada tahun tersebut. 

Pemerintah Taiwan menerapkan kemudahan bagi para pekerja asing termasuk Indonesia melalui perlakuan hukum dan hak serta kewajiban yang sama antara  pekerja lokal dan asing. Salah satunya, yaitu dalam hal penentuan  gaji  minimum.  Sejak  bulan  Juli  2007,  pemerintah  Taiwan  menerapkan  gaji minimum yang sama bagi semua pekerja, baik lokal maupun asing. Bila dikurskan ke rupiah, gaji pekerja yang diterima warga Indonesia di Taiwan sedikitnya sekitar Rp 5,4  juta/bulan atau setara dengan NT 15, 840 dengan kurs tukar Rp. 350,-. Para pekerja juga menerima hak yang  sama dalam program asuransi nasional. 

Sebagai contoh Gaji yang diberikan untuk perawat anak   atau    orang tua sebesar NT$ 15.84 (Rp.4.752.000)/bulan. Jika hari minggu bekerja setiap  hari diberikan NT$528, Jadi sebulan jika ada 4 minggu, 1 bulan  mendapat  uang  lembur  sebesar  NT$2112  (Rp  633.600),  sedangkan  untuk  pekerja pabrik gaji yang diberikan sebesar NT$19.074 (Rp 6.675.900)/bulan.  Setiap hari kerja wajib 8 jam, jika bekerja lebih dari 8 jam maka dihitung sebagai lembur. Perhitungan uang lembur, untuk 2 jam pertama setiap jam dikalikan 1,33. Setelah 2 jam, setiap jam dikalikan dengan 1,66. Jadi apabila kita hitung semakin lama atau banyak kerja lembur yang dilakukan, maka otomatis semakin banyak pula uang yang pekerja akan dapatkan.  

Pemerintah Taiwan dalam peraturan mengenai hak dan kewajiban pekerja migran telah memberikan perlakuan yang setara bagi para  pekerja legal asal negara manapun melalui standarisasi gaji bagi pekerja migran.  Buruh  migran  biasanya  dikontrak  3  tahun.  Dengan gambaran besaran gaji yang diterima tersebut, menjadi salah satu daya tarik pekerja  Indonesia  untuk berbondong- bondong datang mencari pekerjaan ke Taiwan. Berharap  kehidupan ekonomi dapat terangkat lebih baik dengan bekerja di luar negeri adalah imaginasi yang paling sederhana. Selain itu, harapan lain yang bisa akan di dapat adalah di kemudian hari dapat melanjutkan jenjang sekolah yang lebih tinggi ataupun harapan-haran lain bisa mendapatkan pekerjaan yang jauh lebih baik lagi bagi diri dan keluarganya.

Jika anda membutuhkan informasi lowongan kerja ke Taiwan.  Silahkan hubungi kami dan mengisi Form Pendafataran untuk informasi lebih detail.

Untuk SMS yang bersifat tanya jawab, maaf kami tidak dapat merespon.  Silahkan hubungi no kontak di bawah ini  jika membutuhkan informasi. 

Semoga bermanfaat.

Diposting oleh Ali Syarief