Bagi warga Taiwan, para perawat lansia atau pengasuh asing adalah karunia Tuhan. Tak heran hingga saat ini terdapat 207 ribu pengasuh asing yang bekerja di Taiwan. Dari jumlah tersebut, sebanyak 193 ribu bekerja merawat para lanjut usia (lansia).
Di antara sejumlah negara pemasok pengasuh di negara yang masih sering bersengketa dengan China ini, perawat lansia dari Indonesia ternyata mendominasi dan menjadi favorit dengan jumlah 158 ribu orang. Warga negara lain yang terhitung memasok jumlah pekerja cukup banyak adalah Filipina 21 ribu orang dan Vietnam sebanyak 13 ribu pekerja.
Seperti Jepang, Taiwan juga mengalami peningkatan jumlah populasi lansia yang cukup cepat seiring menurunnya angka kelahiran. Hal ini menyebabkan tingginya kebutuhan tenaga asing untuk bekerja sebagai pengasuh seperti dilansir dari Asahi.com, Sabtu (8/6/2013).
Laju angka kelahiran Taiwan tercatat jatuh hingga 0,9% pada 2010 atau tak sampai satu kelahiran per satu wanita. Selain itu, Taiwan juga telah menjadi `masyarakat menua` sejak 1993, di mana jumlah warga berusia 65 ke atas meningkat 7%.
Pada 2017, diperkirakan pertumbuhan manula naik hingga 14%, sekaligus membuat Taiwan menjadi negara dengan populasi masyarakat tua cukup banyak.
Taiwan selama ini memang dikenal sangat terbuka bagi masuknya para pekerja asing untuk menjadi pengasuh di negaranya. Kondisi berbeda justru terjadi di Jepang. Dari total 933 calon tenaga kerja asing yang masuk ke Negeri Sakura tersebut, hanya 417 orang yang melanjutkan tes. Bahkan, dari jumlah calon pencari kerja yang lolos itu, hanya 164 orang yang lulus tes.
Profesi sebagai pengasuh penduduk lansia di Taiwan memang cukup menggiurkan. Gaji bulanan untuk para pengasuh di Taiwan sekitar 16 ribu dolar Taiwan atau setara Rp 5,1 juta. Penghasilan itu lima kali lebih besar dibandingkan pengasuh bayi di Indonesia.Namun begitu, Taiwan International Workers' Association (TIWA), lembaga non pemerintah nirlaba, melaporkan banyaknya keluhan yang diterima dari warga negara asing yang bekerja di sana. Laporan terbanyak yang diterima umumnya berkisar mengenai keluhan tak adanya waktu libur kerja, gaji yang tak dibayar, hingga kekerasan seksual.
Jika Anda berminat atau saudara anda membutuhkan informasi Bekerja di Taiwan sebagai Perawat Lansia, silahkan hubungi kami
Sumber : http://www.bnp2tki.go.id
Untuk SMS yang bersifat tanya jawab, maaf kami tidak dapat merespon. Silahkan hubungi no kontak di bawah ini jika membutuhkan informasi.
Di antara sejumlah negara pemasok pengasuh di negara yang masih sering bersengketa dengan China ini, perawat lansia dari Indonesia ternyata mendominasi dan menjadi favorit dengan jumlah 158 ribu orang. Warga negara lain yang terhitung memasok jumlah pekerja cukup banyak adalah Filipina 21 ribu orang dan Vietnam sebanyak 13 ribu pekerja.
Seperti Jepang, Taiwan juga mengalami peningkatan jumlah populasi lansia yang cukup cepat seiring menurunnya angka kelahiran. Hal ini menyebabkan tingginya kebutuhan tenaga asing untuk bekerja sebagai pengasuh seperti dilansir dari Asahi.com, Sabtu (8/6/2013).
Laju angka kelahiran Taiwan tercatat jatuh hingga 0,9% pada 2010 atau tak sampai satu kelahiran per satu wanita. Selain itu, Taiwan juga telah menjadi `masyarakat menua` sejak 1993, di mana jumlah warga berusia 65 ke atas meningkat 7%.
Pada 2017, diperkirakan pertumbuhan manula naik hingga 14%, sekaligus membuat Taiwan menjadi negara dengan populasi masyarakat tua cukup banyak.
Taiwan selama ini memang dikenal sangat terbuka bagi masuknya para pekerja asing untuk menjadi pengasuh di negaranya. Kondisi berbeda justru terjadi di Jepang. Dari total 933 calon tenaga kerja asing yang masuk ke Negeri Sakura tersebut, hanya 417 orang yang melanjutkan tes. Bahkan, dari jumlah calon pencari kerja yang lolos itu, hanya 164 orang yang lulus tes.
Profesi sebagai pengasuh penduduk lansia di Taiwan memang cukup menggiurkan. Gaji bulanan untuk para pengasuh di Taiwan sekitar 16 ribu dolar Taiwan atau setara Rp 5,1 juta. Penghasilan itu lima kali lebih besar dibandingkan pengasuh bayi di Indonesia.Namun begitu, Taiwan International Workers' Association (TIWA), lembaga non pemerintah nirlaba, melaporkan banyaknya keluhan yang diterima dari warga negara asing yang bekerja di sana. Laporan terbanyak yang diterima umumnya berkisar mengenai keluhan tak adanya waktu libur kerja, gaji yang tak dibayar, hingga kekerasan seksual.
Jika Anda berminat atau saudara anda membutuhkan informasi Bekerja di Taiwan sebagai Perawat Lansia, silahkan hubungi kami
Sumber : http://www.bnp2tki.go.id
Untuk SMS yang bersifat tanya jawab, maaf kami tidak dapat merespon. Silahkan hubungi no kontak di bawah ini jika membutuhkan informasi.
Komentar yang berupa Pertanyaan akan dijawab melalui Email kami loker.luarnegeri@yahoo.com
Mohon cantumkan : Nama, TTL, No Telp / HP / WhatsApp, Email / Yahoo Messanger / Skype, Daerah Asal, Negara Tujuan dan Pesan Anda
Terima kasih atas perhatian dan kerjasamanya.
Tim Lowongan Kerja ke Luar Negeri